Blogroll

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Rabu, 25 Desember 2013



1.      Identifikasi Kasus
Nama                                  : Purwanto
Jenis Kelamin                    : Laki-laki
Kelas                                  : VIII B SMP N 3 PAJANGAN
Tempat, tanggal lahir        : Bangunrejo, 26 juli 1996
Agama                               : Islam
Suku                                  : jawa
Alamat                               : Kp. Bangunrejo,yogyakarta RT 04 RW 01
Anak ke                              : 3 dari 5 saudara
Nama Orang Tua
Ayah                : Iskandar 
Ibu                    : Nur Hidayah
Pendidikan Terakhir Orang Tua
Ayah                : SMP
Ibu                    : SMP
Pekerjaan Orang Tua
Ayah               : Swasta
Ibu                    : Ibu rumah tangga

Berdasarkan hasil observasi dan informasi dari guru pembimbing, anton (nama samaran) merupakan siswa yang periang dan begitu tertarik ketika diberikan tugas untuk mengisi Daftar Cek Masalah (DCM) di kelasnya, praktikan berfikir bahwa ia merupakan siswa yang aktif dan unggul di kelasnya. Namun ketika hasil DCM di kelas VIII B tersebut telah diolah, didapatkan bahwa anton memiliki bobot skor aspek akademik yang paling rendah diantara teman-teman yang lainnya. Ia menceklis poin pernyataan sebagai berikut : (1) apabila melihat temannya selalu saja minder (2) mudah tersingung (3) mempunyai masalah dengan si C (4) selalu membuat onar di kelas.
   Setelah dilakukan langkah awal identifikasi masalah melalui DCM anton, kemudian dilakukan pengecekkan terhadap daftar absen dan berkoordinasi dengan guru BK bahwa anton  memang sering tidak hadir di sekolah selama 1 semester ini, dan pernah menagalami kekerasan dengan temannya sehingga dia melampiaskannya dengan teman yang di angapnya lemah .  Dari buku pribadinya, menunjukkan penurunan belajar yang drastis. Sejak SD, anton selalu memasuki rangking 3 besar dan sampai kelas VII prestasi belajar SA cukup baik, ia berhasil masuk rangking 10 besar. Namun terjadi penurunan ketika ia masuk ke kelas VIII hingga kini dia masih saja mengalami penurunan dalam prestasinya, anton memiliki nilai paling rendah pada mata pelajaran matematika, fisika, dan bahasa inggris, sedangkan pada mata pelajaran yang lainnya tidak sebagus saat ia duduk di kelas VII.
3.      Identifikasi Masalah Utama dan Faktor Penyebab
Si anton tinggal dengan kknya, kknya menikah dengan seorang yang memiliki profesi bengkel si anton tidak memiliki ayah dan ibunya berada di kampung, saat si anton ini tidak bersekolah, ia di suruh oleh sang kk untuk tinggal bersamanya.  Saat ia di sekolahkan dia merasa senang banget, 2 tahun kemudian si kk iparnya mendidik si pw dengan keras, dengan suara lantang di mengatakan ke anton “kamu kalo ingin sekolah harus nurutin apa yang saya suruh” dan di sini si anton di suruh bekerja.
Sehingga si anton jarang masuk sekolah, saat si anton ini ingin sekolah pun malas untuk masuk karna kecapean. Di siang hari setelah pulang sekolah, dia sudah membantu kk iparnya untuk bekerja di bengkel sedangkan di malam hari si anton membantu kknya untuk mempersiapkan adonan kue untuk di jual besok pagi. Ketika tidak masuk sekolah, anton tidak pernah keluyuran main ke warnet ataupun tempat lain, ia terkadang membantu mengurus adenya yang disuruh oleh kknya karena kknya bekerja sampingan sebagai panjual kue di pasar. Oleh karena itu, ketika anton tidak masuk sekolah pun, kknya tidak menegurnya, asalkan anton tidak bersekolahnya tak apa yang penting ada di rumah.
Berdasarkan hasil identifikasi masalah dapat diketahui masalah utama dari kasus adalah “manajemen diri yang kurang baik” sehingga termasuk dalam permasalahan aspek pribadi dengan  penyebab utama masalah adalah sebagai berikut.
a.       Faktor di dalam siswa
1)      Kelemahan mental
2)      Rendahnya motivasi,
3)      Kebiasaan dan sikap yang salah
4)      Selalu ringan tangan
5)      Selalu merasa kurang bersemangat saat belajar

b.      Faktor di luar siswa
Berdasarkan hasil identifikasi masalah dapat diketahui penyebab utama masalah dari dalam diri siswa adalah sebagai berikut.
1)      Terlalu banyak kegiatan di luar rumah
2)      Pandangan orang tua yang salah tentang pendidikan
3)      Seorang kk ipar yang mendidik dengan cara keras
4)      Tidak ada waktu untuk belajar

Alternatif penanganan yang mungkin digunakan adalah sebagai berikut.
a.    Pendekatan client centered  dengan memfokuskan pada perencanaan kegiatan yang dapat mereduksi efek terhadap kegiatan sehari-hari yang mengganggu kegiatan belajar.
b.    Pendekatan behavioral  dengan memfokuskan pada penghargaan dan hukuman terhadap pelaksanaan kegiatan yang dapat mereduksi efek terhadap kegiatan sehari-hari yang mengganggu kegiatan belajar.
c.    Pendekatan behavioral  dengan memfokuskan pada assertive training terhadap pelaksanaan kegiatan yang dapat mengganggu terhadap kegiatan belajar.


5.      Rekomendasi
Penanganan yang digunakan untuk menangani kasus secara spesifik dipaparkan sebagai berikut.
a.    Penanganan yang dilakukan dengan pendekatan behavior  yang memfokuskan pada  assertive training dengan langkah-langkah operasional sebagai berikut.
1)   Konseli dilatih untuk mengatakan tidak jika diajak bermain disaat waktu belajar.
2)   Pindah tempat duduk kedepan dekat dan menjauh dari bangku teman yang  sering mengganggu.
3)   Konseli diarahkan / fasilitasi merumuskan agenda kegiatan sehari-hari yang terinci terutama kegiatan belajarnya

Selasa, 24 Desember 2013


liburan dengan teman saat semester II disini sya baru pertama kalinya berkunjung di pantai indrayanti lokasinya di gunung kidul, yogyakarta, ini sya berumur 19 tahun,  dan msih dalam masa senang-sengan dan ini teman kelas saya :


Add caption

Add caption

Add caption
http://ngeblogyukh.blogspot.com/

Add caption
http://ngeblogyukh.blogspot.com/